Kalo diceritakan cerita saya pasti sangat panjang, point-point penting nya:
1. dulu sebelum bekerja, saya bermimpi berjalan bersama bapak saya/
Saya di depan, beliau di belakang saya hny berjarak 1 lgkah
saja.namun anehnya, jalan yang diinjak beliau di setiap langkah
runtuh.begitu juga pada saat sampe pd sebuah jembatan.kami terus
berjalan beriringan, saya nyampe di seberang dan krg 1 lgkah saja beliau
tidak sampe krn jembtn yang diinjaknya runtuh.akhirnya berpeganganlah
beliau pd tangan saya, dan pada saat itu saya terjaga. (jd mimpi itu
berakhir pd posisi beliau berpegangan pd tangan saya dan saya
menahannya)
Trnyata sejak saat itu, setelah saya bekerja. beliau selalu dan
selalu membebani saya secara material.bagi saya juga dilema karena
ketika saya bilang tidak ada beliau mksa harus di ada kan.sampai-sampai
saya harus cari pinjaman.dan itu berlangsung terus menerus.akhirnya
suatu ketika tjd kecelakaan menimpa beliau dan mau tidak mau saya
diminta penuhi segala biaya dan ganti rugi atas kejadian tersebut.hutang
saya sampe menumpuk.hingga 200jt lebih.
Karena bingung sampe-sampe saya melakukan hal yang tidak terpuji,
mengambil sesuatu yang bukan hak saya.dan akhirnya saya dipecat.
Selanjutnya saya berusaha mencari rejeki dengan mengembara ke luar pulau.
Dan 2 hari yang lalu. saya bermimpi lagi: saya melakukan perjalanan,
melewati bukit-bukit, rawa-rawa berlumpur, pantai dan akhirnya sampe pd
suatu tempat dengan mata air.di situ ada 5 orang nenek tua, saya disuruh
minum air dari mata air tersebut dan saya juga berwudhu dan selanjutnya
sholat di sebuah musholla dkt tmpat itu.
Yang saya tanyakan:
Apasih kira-kira makna mimpi saya tersebut, dan bagaimana membedakan antara mimpi sekedar mimpi dengan petunjuk?
Mohon pencerahan dan saran dar bapak ustadz.
Hal itu saya alami sekitar 10tahun, dan bapak sdh meninggal 1 tahun yang lalu.
Wassalam wr wb
Saudaraku yang dimuliakan Allah SWT, mimpi merupakan suatu hal yang
lazim dialami oleh seseorang pada saat tidur. Menurut pengertian umum
mimpi adalah suatu rangkaian imaginasi atau daya khayal dari suatu
kejadian yang kita alami waktu kita sedang tidur. Suatu kejadian yang
nampaknya nyata tetapi tidak nyata tetapi ada.
Mimpi yang dialami seseorang dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam
1. Mimpi yang disukai atau mimpi baik.
Mimpi ini dapat digambarkan seperti ketika seseorang mengalami mimpi
tentang hal-hal yang dia sukai. Menurut hadits yang diriwayatkan Bukhari
ra, mengatakan: dari Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa sesungguhnya dia
mendengar Nabi saw bersabda: "Apabila sesorang dari kamu memihat suatu
mimpi yang menyenangkan maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari Allah
swt, maka hendaknya ia memuji Allah swt (bertauhid) atas mimpinya dan
hendaknya ia memberitahukannya. Dan apabila ia melihat tidak demikian
dari yang tidak menyenangkannya maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah
dari syaitan, maka hendaklah ia memohon perlindungan (ta’awwudz kepada
Allah swt) dari keburukannya dan janganlah menuturkannya kepada
seseorang, maka mimpi itu tidak membahayakannya (madharat)."
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,yang artinya :
"tidaklah tinggal dari tanda-tanda kenabian kecuali berita-berita
gembira". Para shahabat bertanya :"apa itu berita-berita gembira?",
Rasulullah saw bersabda: "mimpi yang baik" (hr. Bukhari).
2. Mimpi yang datang dari bisikan diri sendiri.
Menurut beberapa sumber, mimpi ini berasal dari keinginan hawa nafsu,
karena seperti kita ketahui nafsu itu ada tiga, yaitu nafsu mutmainnah,
nafsu lawwamah dan nafsu ammarah. Mimpi seperti ini terjadi kerana
pengaruh pikiran.. Sesuatu yang kita lakukan atau yang kita khayalkan
saat siang hari atau menjelang tidur sehingga hal tersebut muncul dalam
mimpinya. Atau bisa jadi mimpi ini merupakan permainan syaitan
sebagaimana dalam hadits riwayat imam muslim, diriwayatkan bahwa seorang
laki-laki berkata kepada Nabi saw:
"sesungguhnya saya telah bermimpi (melihat) kepalaku telah terputus
(dari badanku) lalu saya mengikutinya dari belakang, maka Nabi saw
mencelanya dan bersabda : "janganlah kamu ceritakan (kepada orang lain)
permainan syaithan terhadapmu di dalam mimpi(mu)" (HR. Muslim)
3. Mimpi buruk
Yaitu apabila seseorang melihat dalam mimpinya sesuatu yang ia benci.
Mimpi ini datangnya dari syaithan yakni dengan menampakkan hal-hal yang
jelek, yang dengannya seorang manusia dapat terkejut, sedih dan bisa
jadi hingga membuatnya sakit, karena syaithan adalah musuh manusia,
mereka menyukai apa yang dibenci oleh manusia. Allah swt berfirman :
"apabila (kalian) melihat selain dari itu (mimpi baik) berupa hal-hal
yang dibenci, maka sesungguhnya itu datangnya dari syaithan maka
berlindunglah (kepada allah) dari kejahatannya (syaithan) dan janganlah
ia menceritakannya kepada seorangpun, karena mimpi tersebut tidak
membahayakannya" (muttafaqun ‘alaihi)
Satu perkara yang perlu disadari bahwa mimpi tidak boleh dijadikan
hujjah atas hukum syara (dalam artian mempercayai bahwa mimpi merupakan
suatu tanda/isyarat akan terjadinya sesuatu dalam hidup). Ia sekedar
berita-berita yang menggembirakan atau bunga tidur. Tidak lebih dari
itu. Mimpi yang benar datang dari orang yang tidak pernah berbohong
dalam hidupnya. Menurut ibn al-qayyim semakin benar hidup seseorang maka
semakin benar pula mimpi yang dialaminya. Selain itu orang yang
bermimpi itu hendaklah berada dalam keadaan berwudhu dan sehingga
tertidur dalam keadaan suci, ini sesuai dengan sunnah nabi.
Demikian penjelasan singkat yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat.
Salam Berkah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Komentar Spam Dan Komentar Jual Beli
HARGAI Sesama Penguna Netizen